Oh.. Ramadhan

Minggu, 03 Agustus 2008

Marhaban Ya Ramadhan


kurang lebih 1 bulan lagi akan tiba bulan ramadhan yang penuh berkah, magfirah dan ampunan. Kalau disepakati tanggal 1 ramadhan akan jatuh pada tanggal 1 september 2008. Mari kita songsong bulan suci ini dengan kegembiraan. Sucikan hati bersihkan pikiran dan tingkatkan amal kebajikan...semoga

Jumat, 01 Agustus 2008

BEBERAPA HADIST LEMAH TENTANG KEUTAMAAN PUASA

Artinya :
“Awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, sedang pertengahannya merupakan magfhiroh ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka”. (Riwayat : Ibnu Abi Dunya, Ibnu Asakir, Dailami dll. dari jalan Abu Hurairah).

Derajad hadits ini : DLOIFUN JIDDAN (sangat lemah).

Periksalah kitab : Dlo’if Jamius Shogir wa Ziyadatihi no. 2134, Faidhul Qodir No. 2815.

Hadits Kedua

Artinya :
“Dari Salman Al-Farisi, ia berkata : Rasulullah SAW. Pernah berkhotbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda : “Wahai manusia ! Sesungguhnya akan menaungi kamu satu bulan yang agung penuh berkah, bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah telah jadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sunat, barang siapa yang beribadat di bulan itu dengan satu cabang kebaikan, adalah dia seperti orang yang menunaikan kewajiban di bulan lainnya, dan barangsiapa yang menunaikan kewajiban di bulan itu adalah dia seperti orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya, dia itulah bulan shabar, sedangkan keshabaran itu ganjarannya sorga…. dan dia bulan yang awalnya rahmat, dan tengahnya magfiroh (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka…” (Riwayat : Ibnu Khuzaimah No. hadits 1887 dll).

Sanad Hadits ini DLOIF.

Karena ada seorang rawi bernama : Ali bin Zaid bin Jud’an. Dia ini rawi yang lemah sebagaimana diterangkan oleh Imam Ahmad, Yahya, Bukhari, Daruqhutni, Abi Hatim, dll. Dan Imam Ibnu Khuzaimah sendiri berkata : Aku tidak berhujah dengannya karena jelek hafalannya, Imam Abu Hatim mengatakan : Hadits ini Munkar !!

Periksalah kitab : Silsilah Ahaadits Dloif wal Maudluah No. 871, At-Targhib wat Tarhieb jilid 2 halaman 94, Mizanul I’tidal jilid 3 halaman 127.

Hadits Ketiga

Artinya :
“Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur di atas kasurnya”. (Riwayat : amam).

Sanad Hadits ini Dlo’if.

Karena di sanadnya ada : Yahya bin Abdullah bin Zujaaj dan Muhammad bin Harun bin Muhammad bin Bakkar bin Hilal. Kedua orang ini gelap keadaannnya karena kita tidak jumpai keterangan tentang keduanya di kitab-kitab Jarh Wat-Ta’dil (yaitu kitab yang menerangkan cacat/cela dan pujian tiap-tiap rawi hadits). Selain itu di sanad hadits ini juga ada Hasyim bin Abi Hurairah Al-Himsi seorang rawi yang Majhul (tidak dikenal keadaannya dirinya). Sebagaimana diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Mizanul I’tidal, dan Imam ‘Uqail berkata : Munkarul Hadits !!

Kemudian hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Dailami di kitabnya Musnad Firdaus dari jalan Anas bin Malik yang lafadnya sebagai berikut :

Artinya :
“Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur diatas kasurnya”.

Sanad hadits ini Maudlu’/Palsu

Karena ada seorang rawi yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Suhail, dia ini seorang yang tukang pemalsu hadits, demikian diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.

Periksalah kitab : Silsilah Ahaadist Dloif wal Maudl’uah No. 653, Faidlul Qodir No. hadits 5125.

Hadits Keempat

Artinya :
“Tidurnya orang yang berpuasa itu dianggap ibadah, dan diamnya merupakan tasbih, dan amalnya (diganjari) berlipat ganda, dan do’anya mustajab, sedang dosanya diampuni”. (Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su’abul Iman, dari jalan Abdullah bin Abi Aufa).

Hadits ini derajadnya sangat Dlo’if atau Maudlu.

Di sanadnya ada Sulaiman bin Umar An-Nakha’i, salah seorang pendusta (baca : Faidlul Qodir No. 9293).

Hadits Kelima

Artinya :
“Puasa itu setengah dari pada sabar” (Riwayat : Ibnu Majah).

Kata Imam Ibnu Al-Arabi : Hadits (ini) sangat lemah !

Hadist Keenam

Artinya :
“Puasa itu setengah dari pada sabar, dan atas tiap-tiap sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat badan itu ialah puasa”.
(Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su’abul Iman dari jalan Abu Hurairah).

Hadits ini sangat lemah !

  1. Ada Muhammad bin ya’kub, Dia mempunyai riwayat-riwayat yang munkar. Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.
  2. Ada Musa bin ‘Ubaid. Ulama ahli hadits. Imam Ahmad berkata : Tidak boleh diterima riwayat dari padanya (baca : Faidlul Qodir no. 5201).

Itulah beberapa hadits lemah tentang keutamaan puasa dan bulannya. Selain itu masih banyak lagi hadits-hadits lemah tentang bab ini. Hadits-hadits di atas sering kali kita dengar dibacakan di mimbar-mimbar khususnya pada bulan Ramadhan oleh para penceramah.

Oleh : Abdul Hakim bin Amir Abdat

(Sumber : salam-online.web.id)

SEMANGAT BELAJAR HARUS TETAP, MESKIPUN KITA BERPUASA

Berangkali anda pernah merasakan “Ingin Tidur” (kita singkat saja dengan “IT”) saat belajar sambil berpuasa? Kalau “ya, janganlah dimanjakan. Maksudnya, baru saja terasa IT, langsung ke ranjang serta tidur nyenyak. Karena itu bukan IT secara fisik, tapi IT secara psikis. Jadi selama dapat ditahan, ya tetap saja belajar. Toh tidak akan membuat anda sakit, asal saja tadi malam anda sudah tidur dengan sempurna.

Cukup banyak resep menanggulangi IT saat belajar saat berpuasa. Antara lain :

  1. Lakukanlah senam ringan tiap periode (misalkan tiap 20 menit). Jenis senam cukup dengan : menggerakkan kepala, mengayunkan tangan, dan menarik napas. Bahkan konon dengan memejamkan mata saja dalam sepuluh menit dengan sadar, tenaga dapat dipulihkan sampai dua puluh lima persen;
  2. Cucilah muka dengan air segar. Karena IT juga dapat karena mata penat akibat sering dipakai membaca. Dengan membasuh muka, di samping akan menjadikan otot mata kembali bugar, debu pada pori-pori di sekitarnya pun akan hilang;
  3. Alihkanlah perhatikan kalau saat membaca, mata anda cepat IT. Maksudnya, mengalihkan perhatian ke bekerja, tapi tetap dalam jalur belajar. Maksudnya, anda menulis materi sedang dipelajari. Kalau rasa IT sudah hilang, baru kembali membaca;
  4. Rendamkanlah kaki dalam baskom yang diletakkan di bawah meja belajar tiap kali IT mengusik anda. Lamanya cukup semenit saja. Ini akan membuat segala macam gerah pada bagian atas sedikit-banyak tersalurkan sampai kaki.;
  5. Hadapilah pelajaran dengan tenang, optimis, dan santai. Sikap tegang hanya akan membuat pelajaran sulit dihadapi, karena konsentrasi jadi pecah, sampai berlanjut dengan jenuh. Sedangkan jenuh merupakan benih bagi menurunkan semangat belajar;
  6. Pilihlah waktu belajar saat badan sedang bugar. Seperti selesai menunaikan sholat shubuh atau mendengarkan kuliah subuh. Ini selain akal anda masih jernih, juga polusi suara masih rendah, sehingga konsentrasi pun akan terasa fit;
  7. Prioritaskanlah materi yang mempunyai atensi tercepat terhadap intelektual anda. Untuk Matematika, misalnya, materi yang bersifat kuis tentu lebih merangsang untuk diselesaikan dengan tuntas.;
  8. Tanamkanlah sikap bahwa pendidikan merupakan sarana untuk menghindari kebodohan/kemiskinan. Dengan demikian akan timbul sikap bahwa pendidikan merupakan sarana untuk mengubah berbagai realitas kehidupan, termasuk kemiskinan/kebodohan;
  9. Pupuklah kemauan kuat untuk belajar sampai selesai. Ini akan membuat anda malu kalau menghentikannya di tengah jalan hanya karena IT. Kalau perlu kemauan ini disampaikan kepada seluruh keluarga, supaya mereka mau mengawasi, apakah anda konsekwen dengan apa yang baru saja dibicarakan;
  10. Lupakanlah rasa lapar/dahaga, karena hanya akan menjatuhkan gairah belajar, juga akan merangsang produksi hormon, sehingga malah anda benar-benar merasa lapar/dahaga, meskipun matahari belum tergelincir ke arah barat.

Pokoknya jangan sampai waktu belajar anda jadi berkurang hanya karena sedang berpuasa. Bukankah belajar pun termasuk ibadah? Maksudnya, sebagai pelaksanaan ajaran Islam yang mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu sejak masih dalam buaian sampai meninggal dunia. Terlebih kalau dilakukan dalam bulan Ramadhan.
Salam, (NASRULLAH IDRIS)

(Sumber : salam-online.web.id)