Oh.. Ramadhan

Minggu, 03 Agustus 2008

Marhaban Ya Ramadhan


kurang lebih 1 bulan lagi akan tiba bulan ramadhan yang penuh berkah, magfirah dan ampunan. Kalau disepakati tanggal 1 ramadhan akan jatuh pada tanggal 1 september 2008. Mari kita songsong bulan suci ini dengan kegembiraan. Sucikan hati bersihkan pikiran dan tingkatkan amal kebajikan...semoga

Jumat, 01 Agustus 2008

BEBERAPA HADIST LEMAH TENTANG KEUTAMAAN PUASA

Artinya :
“Awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, sedang pertengahannya merupakan magfhiroh ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka”. (Riwayat : Ibnu Abi Dunya, Ibnu Asakir, Dailami dll. dari jalan Abu Hurairah).

Derajad hadits ini : DLOIFUN JIDDAN (sangat lemah).

Periksalah kitab : Dlo’if Jamius Shogir wa Ziyadatihi no. 2134, Faidhul Qodir No. 2815.

Hadits Kedua

Artinya :
“Dari Salman Al-Farisi, ia berkata : Rasulullah SAW. Pernah berkhotbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda : “Wahai manusia ! Sesungguhnya akan menaungi kamu satu bulan yang agung penuh berkah, bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah telah jadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sunat, barang siapa yang beribadat di bulan itu dengan satu cabang kebaikan, adalah dia seperti orang yang menunaikan kewajiban di bulan lainnya, dan barangsiapa yang menunaikan kewajiban di bulan itu adalah dia seperti orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya, dia itulah bulan shabar, sedangkan keshabaran itu ganjarannya sorga…. dan dia bulan yang awalnya rahmat, dan tengahnya magfiroh (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka…” (Riwayat : Ibnu Khuzaimah No. hadits 1887 dll).

Sanad Hadits ini DLOIF.

Karena ada seorang rawi bernama : Ali bin Zaid bin Jud’an. Dia ini rawi yang lemah sebagaimana diterangkan oleh Imam Ahmad, Yahya, Bukhari, Daruqhutni, Abi Hatim, dll. Dan Imam Ibnu Khuzaimah sendiri berkata : Aku tidak berhujah dengannya karena jelek hafalannya, Imam Abu Hatim mengatakan : Hadits ini Munkar !!

Periksalah kitab : Silsilah Ahaadits Dloif wal Maudluah No. 871, At-Targhib wat Tarhieb jilid 2 halaman 94, Mizanul I’tidal jilid 3 halaman 127.

Hadits Ketiga

Artinya :
“Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur di atas kasurnya”. (Riwayat : amam).

Sanad Hadits ini Dlo’if.

Karena di sanadnya ada : Yahya bin Abdullah bin Zujaaj dan Muhammad bin Harun bin Muhammad bin Bakkar bin Hilal. Kedua orang ini gelap keadaannnya karena kita tidak jumpai keterangan tentang keduanya di kitab-kitab Jarh Wat-Ta’dil (yaitu kitab yang menerangkan cacat/cela dan pujian tiap-tiap rawi hadits). Selain itu di sanad hadits ini juga ada Hasyim bin Abi Hurairah Al-Himsi seorang rawi yang Majhul (tidak dikenal keadaannya dirinya). Sebagaimana diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Mizanul I’tidal, dan Imam ‘Uqail berkata : Munkarul Hadits !!

Kemudian hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Dailami di kitabnya Musnad Firdaus dari jalan Anas bin Malik yang lafadnya sebagai berikut :

Artinya :
“Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur diatas kasurnya”.

Sanad hadits ini Maudlu’/Palsu

Karena ada seorang rawi yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Suhail, dia ini seorang yang tukang pemalsu hadits, demikian diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.

Periksalah kitab : Silsilah Ahaadist Dloif wal Maudl’uah No. 653, Faidlul Qodir No. hadits 5125.

Hadits Keempat

Artinya :
“Tidurnya orang yang berpuasa itu dianggap ibadah, dan diamnya merupakan tasbih, dan amalnya (diganjari) berlipat ganda, dan do’anya mustajab, sedang dosanya diampuni”. (Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su’abul Iman, dari jalan Abdullah bin Abi Aufa).

Hadits ini derajadnya sangat Dlo’if atau Maudlu.

Di sanadnya ada Sulaiman bin Umar An-Nakha’i, salah seorang pendusta (baca : Faidlul Qodir No. 9293).

Hadits Kelima

Artinya :
“Puasa itu setengah dari pada sabar” (Riwayat : Ibnu Majah).

Kata Imam Ibnu Al-Arabi : Hadits (ini) sangat lemah !

Hadist Keenam

Artinya :
“Puasa itu setengah dari pada sabar, dan atas tiap-tiap sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat badan itu ialah puasa”.
(Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su’abul Iman dari jalan Abu Hurairah).

Hadits ini sangat lemah !

  1. Ada Muhammad bin ya’kub, Dia mempunyai riwayat-riwayat yang munkar. Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.
  2. Ada Musa bin ‘Ubaid. Ulama ahli hadits. Imam Ahmad berkata : Tidak boleh diterima riwayat dari padanya (baca : Faidlul Qodir no. 5201).

Itulah beberapa hadits lemah tentang keutamaan puasa dan bulannya. Selain itu masih banyak lagi hadits-hadits lemah tentang bab ini. Hadits-hadits di atas sering kali kita dengar dibacakan di mimbar-mimbar khususnya pada bulan Ramadhan oleh para penceramah.

Oleh : Abdul Hakim bin Amir Abdat

(Sumber : salam-online.web.id)

SEMANGAT BELAJAR HARUS TETAP, MESKIPUN KITA BERPUASA

Berangkali anda pernah merasakan “Ingin Tidur” (kita singkat saja dengan “IT”) saat belajar sambil berpuasa? Kalau “ya, janganlah dimanjakan. Maksudnya, baru saja terasa IT, langsung ke ranjang serta tidur nyenyak. Karena itu bukan IT secara fisik, tapi IT secara psikis. Jadi selama dapat ditahan, ya tetap saja belajar. Toh tidak akan membuat anda sakit, asal saja tadi malam anda sudah tidur dengan sempurna.

Cukup banyak resep menanggulangi IT saat belajar saat berpuasa. Antara lain :

  1. Lakukanlah senam ringan tiap periode (misalkan tiap 20 menit). Jenis senam cukup dengan : menggerakkan kepala, mengayunkan tangan, dan menarik napas. Bahkan konon dengan memejamkan mata saja dalam sepuluh menit dengan sadar, tenaga dapat dipulihkan sampai dua puluh lima persen;
  2. Cucilah muka dengan air segar. Karena IT juga dapat karena mata penat akibat sering dipakai membaca. Dengan membasuh muka, di samping akan menjadikan otot mata kembali bugar, debu pada pori-pori di sekitarnya pun akan hilang;
  3. Alihkanlah perhatikan kalau saat membaca, mata anda cepat IT. Maksudnya, mengalihkan perhatian ke bekerja, tapi tetap dalam jalur belajar. Maksudnya, anda menulis materi sedang dipelajari. Kalau rasa IT sudah hilang, baru kembali membaca;
  4. Rendamkanlah kaki dalam baskom yang diletakkan di bawah meja belajar tiap kali IT mengusik anda. Lamanya cukup semenit saja. Ini akan membuat segala macam gerah pada bagian atas sedikit-banyak tersalurkan sampai kaki.;
  5. Hadapilah pelajaran dengan tenang, optimis, dan santai. Sikap tegang hanya akan membuat pelajaran sulit dihadapi, karena konsentrasi jadi pecah, sampai berlanjut dengan jenuh. Sedangkan jenuh merupakan benih bagi menurunkan semangat belajar;
  6. Pilihlah waktu belajar saat badan sedang bugar. Seperti selesai menunaikan sholat shubuh atau mendengarkan kuliah subuh. Ini selain akal anda masih jernih, juga polusi suara masih rendah, sehingga konsentrasi pun akan terasa fit;
  7. Prioritaskanlah materi yang mempunyai atensi tercepat terhadap intelektual anda. Untuk Matematika, misalnya, materi yang bersifat kuis tentu lebih merangsang untuk diselesaikan dengan tuntas.;
  8. Tanamkanlah sikap bahwa pendidikan merupakan sarana untuk menghindari kebodohan/kemiskinan. Dengan demikian akan timbul sikap bahwa pendidikan merupakan sarana untuk mengubah berbagai realitas kehidupan, termasuk kemiskinan/kebodohan;
  9. Pupuklah kemauan kuat untuk belajar sampai selesai. Ini akan membuat anda malu kalau menghentikannya di tengah jalan hanya karena IT. Kalau perlu kemauan ini disampaikan kepada seluruh keluarga, supaya mereka mau mengawasi, apakah anda konsekwen dengan apa yang baru saja dibicarakan;
  10. Lupakanlah rasa lapar/dahaga, karena hanya akan menjatuhkan gairah belajar, juga akan merangsang produksi hormon, sehingga malah anda benar-benar merasa lapar/dahaga, meskipun matahari belum tergelincir ke arah barat.

Pokoknya jangan sampai waktu belajar anda jadi berkurang hanya karena sedang berpuasa. Bukankah belajar pun termasuk ibadah? Maksudnya, sebagai pelaksanaan ajaran Islam yang mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu sejak masih dalam buaian sampai meninggal dunia. Terlebih kalau dilakukan dalam bulan Ramadhan.
Salam, (NASRULLAH IDRIS)

(Sumber : salam-online.web.id)

Kamis, 31 Juli 2008

KHUBAH RASULULLAH MENYAMBUT BULAN PUASA

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.

Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.)

Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.

Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini? Jawab Nabi: Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu.

Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.

Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.

Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.

Para sahabat berkata, Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.

Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.

Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.

Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.

Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

(Sumber: salam-online.web.id)

WASPADAI MENU BUKA PUASA ANDA

Puasa seharian menahan lapar kadang membuat Anda kalap saat berbuka. Jangan pernah tunda waktu berbuka puasa, tapi waspadai menu berbuka Anda bisa-bisa jadi racun tubuh!
Selama berpuasa, saluran pencernaan Anda kosong sekitar 12 hingga 14 jam. Ketika tiba-tiba makanan masuk dengan bertubi-tubi, tubuh akan kaget. Hati-hati ini akan berakibat buruk pada lambung Anda.

Sebenarnya walau tidak terisi makanan dalam waktu yang relatif lama, lambung tak akan teriritasi begitu saja. Namun kebiasaan makan yang tidak teraturlah yang membuat lambung terluka. Sebaiknya makan perlahan dari yang ringan dulu supaya pertambahan kapasitas dan asam lambung meningkat perlahan.

  1. Penelitian membuktikan bahwa bahan-bahan makanan seperti santan kelapa, gula aren, pisang, ubi dan waluh parang memiliki khasiat yang baik. Namun disaran- kan untuk tidak berlebihan. Cukup sebagai hidangan pembuka.
  2. Hindari juga mengkonsumsi goreng-gorengan yang berlebihan juga makanan yang banyak mengandung es dan margarin. Gorengan dan margarin mengandung lemak tinggi yang membuat tubuh rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Sementara minum es dapat menahan rasa lapar karena menimbulkan efek kenyang.
  3. Awali menu Anda dengan minuman manis. Namun jangan juga terlalu berlebihan. Cari makanan yang mudah dicerna dan mengandung karbohidrat sederhana seperti jus mangga atau jambu biji, kurma, kolak, minuman buah-buahan, cendol dengan santan encer. Selama berpuasa, kadar gula menurun, untuk mengembalikannya lagi konsumsi makanan manis namun cukup sekitar 10% saja dari total kebutuhan kalori sehari.
  4. Setelah berbuka ada baiknya Anda tinggalkan sejenak makanan untuk salat. Selain agar tidak melewatkan waktu shalat, hal ini juga baik untuk tubuh. Tujuannya untuk mengistirahatkan sejenak perut dari asupan makanan sebelum akhirnya diisi makanan berat. Jangan lupa selingi dengan air mineral.
  5. Selama berpuasa, cairan tubuh Anda terkuras habis. Siang hari Anda berkeringat, apalagi jika bekerja maka cairan tubuh akan terserap habis-habisan. Minumlah yang banyak untuk menghindarkan tubuh dari dehidrasi.
  6. Batasi diri mengkonsumsi makanan dengan bumbu yang terlalu merangsang. Tambahkan juga buah dan sayuran yang cukup sebagai sumber vitamin, mineral dan serat yang cukup. (sumber : salam-online.web.id)

AMALAN PADA MALAM-MALAM LAITUL QODAR

Berikut ini dapat diamalkan pada malam lailatul qadar ( sebaiknya mulai tengah malam):

1. Sembahyang sunat wudu.

2. Sembahyang sunat hajat , berdoa minta dipertemukan Allah dengan malam Lailatul Qadar.

3. Membaca al-Quran.

4. Istighfar: ASTAGHFIRULLAAHAL’AZHIIMA WA ATUUBU ILAIHI

5. Zikrullah:

LAA ILAAHA ILLALLAAH(U) ;
LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADAN(R)-RASUULULLAAH(I);
ALLAAHU AKBAR

6. Bertasbih:

SUB-HAANALLAAHI WAL-HAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL’ALIYYIL’AZHIIM(I);
SUB-HAANALLAAHI WA BIHAMDIHI SUB-HAANALLAAHIL’AZHIIM(I);
SUB-HAANA RABBIYAL A’LAA

SUB-HAANA RABBIYAL’AZHIIMI WA BIHAMDIH(I)

7. Salawat:

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD

8. Sembahyang sunat Tahajjud.

9. Sembahyang sunat Tasbih.

Orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar dipercayai akan terus dingin badannya karena dihampiri oleh para malaikat (sebentar saja). Hendaklah segera membaca:

ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII

Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa beribadat sesaat pada malam Qadar, kira-kira selama seorang penggembala memerah susu kambingnya, maka adalah lebih disukai Allah daripada berpuasa setahun penuh. Demi Allah yang telah mengutus daku dengan hak menjadi nabi, sesungguhnya membaca satu ayat dari al-Quran pada malam Qadar adalah lebih disukai Allah daripada mengkhatamkannya pada malam-malam yang lain.

Dari Aisyah r.a bahwa dia mengatakan, aku bertanya: “Ya Rasulullah, kalau aku bertepatan dengan malam Qadar, maka apakah yang patut aku baca? Jawab Rasulullah s.a.w.: Ucapkanlah:
ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan Yang Maha Pemaaf lagi Pemurah, yang suka memberi kemaafan, maka maafkanlah aku. (Sumber : salam-online.web.id)

Selasa, 22 Juli 2008

Cara Puasa Nabi Dibulan Ramadhan

Rekan-rekan, seperti janjiku, insya ALLOH aku akan menurunkan artikel mengenai cara Rasululloh SAW berpuasa di bulan Ramadhan. Artikel ini akan muncul dalam 6 bagian, agar ringkas sehingga mudah dibaca dan dicerna serta tidak sulit untuk diterapkan.

Silakan sebarkan artikel ini, insya ALLOH kita akan menuai kebajikan dari tiap amalan yg dilakukan :)

Artikel ini ringkasan dari kitab Sifat Saum Nabi fi Ramadhan
Karya Syaikh Ali Hasan dan Syaikh Salim Alhilai

1. Keutamaan Puasa
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al Ahzab : 35)

a. Puasa adalah perisai
Puasa adalah perisai, dengannya seorang hamba terjaga dari api neraka (hadits shahih riwayat Ahmad)

b. Puasa memasukkan ke surga
Dari Abu Umamah, ia berkata, aku bertanya Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku suatu amal yang memasukkanku ke surga, Nabi bersabda : Hendaknya engkau berpuasa, tiada yang menyamainya. (Hadits riwayat Nasai, ibnu Hibban, dan Hakim dan sanadnya shahih)

c. Orang yang berpuasa mendapatkan pahala tanpa hisab
d. Bagi orang yan berpuasa ada dua kegembiraan
e. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi

Dalil-dalil (c) , (d), (e) :

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah bersabda : Setiap amal manusia terdapat pahala yang terbatas kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku (Allah) yang membalasnya, dan puasa adalah perisai. Dan pada hari puasa janganlah kalian mengatakan atau melakukan perbuatan keji dan janganlah membuat gaduh, jika salah seorang kalian mencelanya atau membunuhnya maka hendaklah mengatakan : Sesungguhnya aku sedang berpuasa , demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditangannya benar-benar bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi, bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang ia gembira dengan keduanya : jika berbuka ia gembira, dan jika bertemu Allah dengan puasanya ia gembira. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

Dan dalam riwayat Bukhari :
Ia tinggalkan makanan dan minumannya serta syahwatnya lantaran-Ku, puasa adalah untukku, dan Aku yang akan membalasnya, dan kebaikan itu adalah sepuluh kali lipat semisalnya”.

Dan dalam riwayat Muslim :
Setiap amal manusia dilipatgandakan kebaikannya sepuluh kali lipat semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman : kecuali puasa sesungguhnya puasa aku yang membalasnya, ia tinggalkan syahwat dan makanannya hanyalah lantaran AKU. Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabbnya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi.

f. Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat orang yang mengamalkannya
Rasulullah bersabda :
Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat, berkata puasa : Ya Allah, Engkau telah mencegah orang yang berpuasa dari makanan dan syahwat, maka berikanlah syafaatku padanya, dan berkata Al Qur’an : (Ya Allah) Engkau mencegahnya dari tidur pada malam hari, maka berikanlah syafaatku padanya, Allah berfirman :Keduanya akan diberi syafaat.
(Hadits riwayat Ahmad dan Hakim).

g. Puasa adalah kaffaarah (penghapus dosa)
Dari Hudzaifah bin Yaman ia berkata, Rasulullah bersabda :Fitnah laki-laki pada keluarganya, hartanya, anaknya, tetangganya, dihapuskan oleh shalat, puasa dan sedekah. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

h. Pintu syurga yang bernama Ar Rayyan bagi orang yang berpuasa
Dari Sahl dari Nabi bersabda :Sesungguhnya dalam syurga terdapat sebuah pintu yang bernama Ar Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk melaluinya pada hariu kiamat, dan selain mereka tidak akan masuk melaluinya.
Dikatakan : Dimanakah orang-orang yang berpuasa? Maka mereka pun berdiri.
Dan selain mereka tidak akan memasukinya .
Maka jika orang-orang yang berpuasa sudah memasukinya ditutuplah pintu itu dan tidak seorangpun akan memasukinya, Dan barangsiapa yang telah masuk ia pasti minum dan barangsiapa yang minum ia tidak akan kehausan selamanya.
(Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)

2. Keutamaan bulan Ramadhan
a. Bulan Al Qur’an
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (Al Baqarah : 185)

b. Dibelenggunya Syaitan
Jika telah tiba bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu syurga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah syaitan-syaitan. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

c. Lailatul Qadr
Tersebut dalam pembahasa no 19

3. Wajibnya puasa Ramadhan
a. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan maka itulah yang lebih baik darinya.
Dari keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan diatas, Allah mewajibkan puasa Ramadhan atas kaum muslimiun, dan oleh karena memutuskan jiwa dari syahwatnya dan menutup jiwa dari keinginan-keinginan syahwat adalah perkara yang paling berat, maka diakhirkanlah wajibnya puasa Ramadhan hingga sampai tahun kedua hijriyah.

Dan tatkala hati-hati telah tertanam tauhid dan mengagungkan syiar-syiar Allah, maka dipindahkanlah hati dengan cara bertahap. Maka dimulailah awal kali dengan kebebasan memilih disertai anjuran untuk melaksakan puasa, karena dahulu puasa terasa berat oleh para sahabat,dahulu barangsiapa berkeinginan tidak berpuasa dan membayar fidyah maka ia melakukan hal itu, Allah berfirman :
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al Baqarah : 184)

b. Karena itu barangsiapa hadir di negeri tempat tinggalnya pada bulan itu hendaknya ia berpuasa pada bulan itu. Lalu turunlah ayat sesudahnya menghapus hukum sebelumnya, dan mengabarkan tentang hal ini dua orang sahabat Nabi Abdullah bin Umar dan Salamah bin Al Aqwa (semoga Allah meridhai keduanya) :
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
(Al Baqarah : 185)

Dari Ibnu Abi Laila ia berkata : telah bercerita kepada kami sahabat-sahabat Nabi :Tatkala tiba bulan Ramadhan terasa berat hal ini oleh sahabat-sahabat Nabi, dahulu barangsiapa memberi makan setiap hari orang miskin ia meninggalkan puasa dan termasuk orang-orang yang berat menjalankannya, dan mereka diperbolehkan untuk melaksanakan seperti ini.
Maka dihapuslah hal itu dengan ayat :
Dan berpuasa lebih baik bagimu (Al Baqarah : 184)

Maka setelah itu puasa Ramadhan menjadi termsuk pondasi Islam, dan salah satu rukun dari rukun-rukun Agama, berdasarkan sabda Rasulullah :
Islam dibangun diatas lima perkara : Bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, dan mendirikan shalat,menunaikan zakat, menunaikan haji ke ka’abah, dan berpuasa Ramadhan. (Bukhari dan Muslim)